Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengungkap bahwa terdapat permintaan khusus untuk pendirian situs peluncuran pesawat SpaceX di lokasi Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur.
Hal itu disampaikan Suharso pada saat rapat panja dengan DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/1/2022). Hal itu berarti kini terdapat dua lokasi di Indonesia yang dilirik oleh Space Exploration Technologies Corporation (SpaceX), selain Biak. “Mereka [SpaceX] meminta di Indonesia, salah satu titiknya yaitu di IKN selain Biak, untuk tempat peluncuran pesawat terbang dengan kecepatan luar biasa,” jelas Suharso yang hadir sebagai perwakilan dari pemerintah. ” Nanti nya penerbangan Jakarta ke New York hanya ditempuh dalam 2 jam saja” pungkasnya.
Pembicaraan di atas merujuk kepada bisnis SpaceX milik Elon Musk yang bergerak di bidang peluncuran Roket ke luar angkasa yang bisa di pakai berkali-kali, berbeda dengan Roket yang selama ini hanya bisa dipakai sekali buang.
Selama ini SpaceX melayani peluncuran Roket untuk membawa Astronot atau Satelit ke Orbit dengan harga yang lebih kompetitif dibandingkan NASA, badan antariksa milik negara Paman Sam, sehingga bahkan NASA sendiri menggunakan layanan SpaceX untuk pengiriman Maintenance ke Angkasa.
Dalam seminar tahun 2017-2018, Elon Musk sempat melontarkan adanya kemungkinan menggunakan Teknologi Roket sebagai perjalanan jauh antara dua kota di Bumi. Ini merupakan Inovasi Alternatif dari teknologi yang telah ada selama ini. Jika manusia bisa memakai roket untuk ke bulan, mengapa tidak di gunakan juga untuk perjalanan di bumi, begitu pemikiran Elon.
Mekanisme sederhana untuk penjelasan adalah Penumpang dikumpulkan setelah melewati prosedur CheckIn dan pemeriksaan Security di terminal untuk kemudian diberangkatkan ke boarding gate dengan Kapal, dalam hal ini perusahaan SpaceX membayangkan Titik Peluncuran akan berada di Laut sekitar 30km, yang jauh dari Pemukiman Warga karena faktor keamanan dan kebisingan mesin Roket.
Setelah penumpang turun dari kapal dan tiba di Titik Peluncuran/ Boarding Gate, akan di arahkan untuk Boarding mesin Roket BFR milik SpaceX. Prosedur ini seperti biasa jika kita akan melakukan Penerbangan berjadwal, sehingga penumpang akan ke Boarding Gate sesuai Jadwal Penerbangan atau dalam hal ini Jadwal Peluncuran.
Langkah selanjutnya setelah semua Penumpang selesai memasuki Roket BFR, akan dimulai Prosedur Peluncuran Roket ke Angkasa, namun hanya sampai Orbit Ketinggian Rendah. Setelah sampai di Orbit, maka Roket akan terbang secara Horisontal menuju titik Lain di Bumi, untuk kemudian di persiapkan untuk Turun dan Mendarat di Kota yang telah ditentukan.
Perjalanan di Orbit Bumi akan lebih singkat karena dibantu oleh Perputaran Bumi dan tiadanya Hambatan Udara yang bergesekan dengan Roket/Pesawat. SpaceX telah menghitung Jarak Tempuh maksimal hanya Dua Jam antara dua titik di Bumi, bahkan jarak Jakarta ke NewYork akan sekitar 40 menit. Proses Boarding dan Security Check yang akan memakan waktu lebih lama dari Perjalanan nya sendiri.
Konklusi
Bagaimana pembaca MG ? Apakah anda siap dan berminat untuk menggunakan ALternatif Roket sebagai pengganti pesawat yang memrlukan 12-18jam untuk penerbangan Long Haul?
Terbayang sudah kehilangan kenyamanan kursi First/Business dan Service/Food experience dengan Menu Restoran Bintang Lima seperti Lobster Thermidor, Caviar dan Wine/Chaimpaigne.
Semua itu akan akan barter dengan Kecepatan Waktu Tempuh selama Dua Jam versus kehilangan 18jam. Pilihan dikembalikan kepada Anda sebagai Penumpang. Silakan berikan komentar dan pilihan anda di kolom komentar
(YHX)