Salam pembaca MG semua, semoga semua dalam keadaan sehat sentosa bersama keluarga. Kali ini ada kontributor bapak (TAN S) hendak membagikan kisah nya naik maskapai Turkish Airline kelas Bisnis. (Note= silakan kontak admin jika hendak membagikan kisah anda juga)
Beliau adalah anggota komunitas kita dan kali ini mengambil rute penerbangan Jakarta ke Stockholm (ARN) dengan transit melalui Istanbul. Penerbangan ini menggunakan maskapai Turkish Airline dengan cara Redeem dari Krisflyer ke partner Star Alliance senilai 92k miles One way. Tapi harap dicatat Tax Surcharge nya lumayan besar daripada redeem ke maskapai SQ sendiri.
Plus minus melakukan redeem ke partner
Sisi positif nya, Ada beberapa rute yang lebih efisien atau tidak terjangkau oleh maskapai SIngapore bisa di gantikan oleh Partner. Contoh rute ke Stockholm ini, rute Jakarta ke Istanbul adalah NonStop dan kemudian di sambung lagi ke Stockholm (yang memang tidak ada pesawat SQ ke sana).
Minus nya, ada keterbatasan System antara dasbor akun KF dengan partner. Untuk KF ke Turkish, pengalaman beliau adalah tidak bisa memilih seat saat Reservasi via dasbor akun KF ataupun setalah issued dicoba login ke akun Turkish juga tidak bisa memilih seat. Pengalaman Admin sendiri untuk Asiamiles Cathay ke FinnAir dan Qantas ke Emirates, kita bisa memilih seat. Jadi tiap maskapai ada kendala nya masing-masing.
Kelebihannya untuk KF ke Turkish, kita bisa melakukan reservasi untuk 4 seat sekaligus. ini juga berbeda kasus nya untuk KF ke ANA hanya bisa melakukan reservasi untuk Satu pax. Jelas terlihat untuk tiap maskapai ada kendala nya masing-masing.
Karena tidak bisa memilih seat, bapak Tan yang berangkat rombongan ber empat, menjadi terpisahkan. Mengingat layout kursi seperti Foto di bawah ini, Konfigurasi kursi bisnis saat itu adalah 2-3-2. Kontributor artikel ini terpisahkan dari rombongan dan duduk di deretan 3 kursi bersama penumpang lain dan kebetulan berada di seat tengah, posisi yang cukup sulit.
Flight CGK to IST, pesawat B777
Secara umum kontributor merasa kondisi cabin kurang bagus dengan konfigurasi 2-3-2, apalagi beliau terpisahkan dari rombongan keluarga dan berada di kursi terjepit antara dua penumpang lain. Dan jenis seat penerbangan ini bukanlah seat terbaru dari maskapai Turkish yang melayani rute ke Amerika.
Kapasitas pesawat cukup penuh dengan keterisian 80 sampai 90persen sehingga penulis merasa pelayanan kurang maksimal. Makanan yang disajikan terasa kurang cocok bagi lidah Asia. Mungkin lebih ke preferensi Timur Tengah dan Western.
Untuk rute CGK-IST ini termasuk penerbangan Long Haul diatas 3jam sehingga mendapatkan Amenity Kit, di dalam nya ada Body Lotion, Penutup Mata, Kaos Kaki, Semprotan facial dan Ear plug penutup kuping kedap suara.
Mendarat di Istanbul, kontributor sempat menjajal Lounge Turkish Airline untuk penumpang Business class. Lounge menempati ruang yang cukup luas, ada berbagai fasilitas entertainment, dan beliau sempat mencoba sarana simulasi golf indoor. Hanya saja penullis tidak menemukan fasilitas shower.
Menu makanan lebih ke menu Timur Tengah dan western, dominasi variasi Roti. Tidak di temukan menu Asia dan terutama Nasi di dalam Lounge Turkish ini.
Flight IST to ARN Stockholm, pesawat Airbus A321
Tidak banyak yang bisa di ceritakan dalam penerbangan durasi 3jam lebih ini. Pesawat dengan satu koridor jenis Airbus family 320/321. Menu makanan secara penampilan cukup menarik di mata.
Tetapi untuk Kualitas dan Higinis perlu di tingkatkan lagi, karena di sajikan Cold Cuts dengan Daging Ikan Irisan Mentah. Anak penulis mengalami keracunan makanan (food poisoning) dan di duga kuat karena faktor memakan Daging Mentah yang kurang bersih. Untuk main Course disajikan Lamb yang tampak lezat seperti foto berikut di bawah.
Kesimpulan
Kontributor dengan lidah Asia yang lebih cocok dengan menu Asia dan Nasi merasa maskapai Turkish Airline kurang dalam cita rasa makanan dan juga perlu lebih berhati2 menyantap sajian Cold Cuts daging mentah. Mungkin saja maskapai kurang memperhatikan Higinis dengan penumpang yang banyak dan baru saja mengalami peningkatan volume setelah tourism sepi selama dua tahun karena pandemi. Jika para pembaca type yang bisa menyantap segala menu mungkin masih boleh terbang dengan maskapai ini.
Bagaimana, apakah anda masih berminat terbang dengan maskapai Turkish Airline atau nama baru sekarang Türkiye Hava Yolları ? Silakan tuliskan komentar anda di kolom bawah ini.