Flight Review : Emirates Airlines First Class EK323 Seoul to Dubai and EK354 Dubai to Singapore

Written by MilesGuru

October 14, 2022

Hello Readers, the review would be in separate article consisting of

  • Review Asiana Airline Lounge in Incheon Seoul Airport,
  • Review flight EK323 route Seoul to Dubai
  • Review Emirates FC Gate C
  • Review Emirates FC Concourse B
  • Review Emirates FC Terminal A
  • Review flight EK354 route Dubai to Singapore

My flight EK323 on 3rd October 2022 boarding process started at 2325 PM local time Seoul, as I was transiting sameday from Hongkong. I had arrived in ICN airport around 1400 PM by Cathay CX410 and will discuss the Cathay flight in separate article.

I spent my time from 1400 to 2300 in Asiana Lounge and also will review the Asiana Lounge in separate Article. Since my ticket was not in one PNR or one booking, but of two separate tickets and two airlines, this was called self-connecting in Airline industry. Meaning the airline did not take responsibility of this, when you are late or got delay, all will be on the risk of passenger.

As soon as I had landed in ICN at 1400, i make my effort to ask about the printed Boarding Pass for Emirates EK323 and was informed will be provided at Boarding Gate. Actually there was Phone Apps for Emirates, but as we know, during Pandemic time, many Airline Apps will NOT issued Mobile Boarding Pass. There will be additional Manual Screening for Documents and prohibit issuing Mobile Pass for Check in.

Considering the Emirates EK323 boarding would be around 2300 that day, and my arrival was on 1400 still too early to get to meet Emirates staff, I make my way to Asiana Lounge First Class which had an agreement with Emirates and will accommodate Emirates First Class passenger. My Lounge review in separate article.

Around 2300 I prepared myself and walk the way to Boarding gate which is 20 minutes from Asiana Lounge. Arriving at the Gate, passengers were prepared in Lines and First Class passengers were invited to Board first.

After walking thru the Bridge, i was greeted by Flight Attendants and AJpradipta was assigned to assist me the whole flight. Such a coincidence that he was Indonesian the same as me. I was escorted to my seat and was offered welcome drink before take off. FA also gave some Cabin Orientation for First Class passenger to be familiar with the Seat Features.

Before plane was push back, the chef come and brief me on the Menu available on the flight. Emirates first class dining was on demand and need no Schedule. However do take note that most Emirates flight was on peculiar hour, in example 2300 or 0300 , so most passengers actually quite tired and will goto sleep as soon as take off.

I chose my menu beforehand and also decide they can start to prepare after the Seat Belt lamp was turned off and plane was stabilised during my Movie time. I opted for Caviar as opening and also Shrimp Cocktail. Main course will be King Prawn Sauted with Mushroom. Overall services On Board by AJpradipta was impeccable, kudos to him; food was Great, cabin interior showed Luxury class. Gotta say Very Fabuluous flight.

Upon Landing at Gate C, I was greeted by escort staff named Rayhan/Raihan, african male who was NOT well trained and not well prepared. Actually I was not expecting the Greeter, and had already prepared visa 48-hours to go outside to explore Dubai city. But my route ICN-DXB-SIN seem had triggered Transfer Service from Emirates. He carried a signboard with my name and I approached him to say hello. Immediately he ask to escort me to Terminal A lounge but did NOT come with dedicated First Class vehicle. He suggested for both of us to take Economy Bus from Gate C to Terminal A, claiming No car and also No Shuttle Train (afterwards i check with all Emirates staffs and Airport staffs who can confirm shuttle running 24hours). Due to Rayhan un prepared welcome, we goto Security Lines to board Econ Bus and later I ask to get off from. Those chain of events lead to Lost Items which can be prevented if we go by Shuttle (no security line) or being pick up by Limos. The Greeter did NOT own up responsibility and disappear with no contact. Leaving me in Lounge C and need to trace and report to Lost n Found all by myself.

Overall Flight EK323 on board was fabulous.

Outbound DXB to SiN EK354 was handled by multinational team. First Cabin was Full and FAs was overload work, understandable they can not be very attentive, but the issue was FA attitude. 

There was a passenger during Take Off put up his Bare Feet on the table inside his Cabin seat F class. I called FA name Martin, a guy from Czech expecting Martin to remind the passenger. AMAZINGLY Martin said it was Freedom and inside person cabin, so Martin walkaway and do nothing. Suites and cabin doors was Fully Opened by system during take off, and smelly feet can circulate odor inside enclosed room with 12 passengers

Before landing i had a chat with Martin on this, and he replied that I should address the person Directly myself. That is the most Outrageous answer i everheard along my life in service industry (hotels and planes); i chat with the Head Purser also don change Much. Overall my summary = Emirates First great on Hard Product, interior and food. Service levels was On and Off depend on FAs. My decision from now on for routes that offer Asian based airline vs Emirates, i will certainly chose Asian based Airline. No airline can beat hospitality of Asian based airline, i.e. JAL,ANA, SQ

BAHASA

Halo Pembaca, ulasannya akan ada di artikel terpisah yang terdiri dari

  • Ulasan Asiana Airline Lounge di Bandara Incheon Seoul,
  • Ulasan penerbangan EK323 rute Seoul ke Dubai
  • Ulasan Gerbang FC Emirates C
  • Ulasan Emirates FC Concourse B
  • Ulasan Terminal FC Emirates A
  • Ulasan penerbangan EK354 rute Dubai ke Singapura

Penerbangan saya EK323 pada tanggal 3 Oktober 2022 proses boarding dimulai pada pukul 23.25 waktu setempat Seoul, karena saya transit di hari yang sama dari Hongkong. Saya tiba di bandara ICN sekitar pukul 14.00 dengan Cathay CX410 dan akan membahas penerbangan Cathay di artikel terpisah.
Saya menghabiskan waktu saya dari pukul 1400 hingga 2300 di Asiana Lounge dan juga akan mengulas Asiana Lounge di Artikel terpisah. Karena tiket saya tidak dalam satu PNR atau satu pemesanan, tetapi dari dua tiket terpisah dan dua maskapai penerbangan, ini disebut self-connecting di industri Airline. Artinya pihak maskapai tidak bertanggung jawab atas hal ini, ketika Anda terlambat atau mengalami keterlambatan, semua akan menjadi risiko penumpang.
Segera setelah saya mendarat di ICN pada pukul 1400, saya berusaha untuk menanyakan tentang Cetakan Boarding Pass untuk Emirates EK323 dan diberitahu akan diberikan di Boarding Gate. Sebenarnya ada Phone Apps for Emirates, tapi seperti yang kita ketahui, selama masa Pandemi, banyak Airline Apps TIDAK akan mengeluarkan Mobile Boarding Pass. Akan ada Pemeriksaan Manual tambahan untuk Dokumen dan larangan mengeluarkan Mobile Pass untuk Check-in.
Mengingat EK323 Emirates akan ramai sekitar pukul 2300 hari itu, dan kedatangan saya pada pukul 1400 masih terlalu dini untuk bertemu dengan staf Emirates, saya pergi ke Asiana Lounge First Class yang memiliki kesepakatan dengan Emirates dan akan menampung penumpang Emirates First Class. Ulasan Lounge saya di artikel terpisah.
Sekitar pukul 2300 saya mempersiapkan diri dan berjalan menuju Boarding gate yang berjarak 20 menit dari Asiana Lounge. Sesampainya di Gerbang, penumpang disiapkan di Lines dan penumpang First Class dipersilahkan untuk Boarding terlebih dahulu.
Setelah berjalan melewati Jembatan, saya disambut oleh Pramugari dan AJpradipta ditugaskan untuk membantu saya sepanjang penerbangan. Kebetulan sekali dia orang Indonesia sama seperti saya. Saya diantar ke tempat duduk saya dan ditawari minuman selamat datang sebelum lepas landas. FA juga memberikan beberapa Orientasi Kabin untuk penumpang First Class agar terbiasa dengan Fitur Kursi.
Sebelum pesawat di-pushback, koki datang dan memberi tahu saya tentang Menu yang tersedia di penerbangan. Makan malam First Class Emirates sesuai permintaan dan tidak perlu Jadwal. Namun perlu diperhatikan bahwa sebagian besar penerbangan Emirates berada pada jam yang tidak biasa, misalnya 2300 atau 0300 , sehingga sebagian besar penumpang sebenarnya cukup lelah dan akan langsung tidur begitu lepas landas.
Saya memilih menu saya sebelumnya dan juga memutuskan bahwa mereka dapat mulai mempersiapkan setelah lampu Sabuk Pengaman dimatikan dan pesawat distabilkan selama waktu nonton Film saya. Saya memilih Kaviar sebagai pembuka dan juga Koktail Udang. Hidangan utama adalah Raja Udang Tumis dengan Jamur. Layanan keseluruhan On Board oleh AJpradipta sangat sempurna, pujian untuknya; makanannya enak, interior kabin menunjukkan kelas mewah. Harus mengatakan penerbangan Sangat Luar Biasa.
Saat Mendarat di Gerbang C, saya disambut oleh staf pendamping bernama Rayhan/Raihan, pria afrika yang TIDAK terlatih dan tidak siap. Sebenarnya saya tidak mengharapkan penyambut, dan sudah menyiapkan visa 48 jam untuk pergi keluar menjelajahi kota Dubai. Namun rute saya ICN-DXB-SIN tampaknya telah memicu Layanan Transfer dari Emirates.

Dia membawa papan nama dengan nama saya dan saya mendekatinya untuk menyapa. Segera dia meminta untuk mengantar saya ke lounge Terminal A tetapi TIDAK datang dengan kendaraan khusus Kelas Satu. Dia menyarankan kami berdua untuk naik Bus Ekonomi dari Gerbang C ke Terminal A, mengklaim Tidak Ada mobil dan juga Tidak Ada Kereta Skytrain (setelah itu saya memeriksa dengan semua staf Emirates dan staf Bandara yang dapat mengonfirmasi bahwa skytrain dalam bandara beroperasi 24 jam).

Karena Rayhan tidak siap menyambut, kami pergi ke Jalur Keamanan untuk naik Econ Bus dan kemudian saya minta turun. Rangkaian kejadian tersebut mengarah pada Barang Hilang yang dapat dicegah jika kita pergi dengan Shuttle (tidak ada jalur keamanan) atau dijemput oleh Limos. Penyambut TIDAK memiliki tanggung jawab dan menghilang tanpa kontak. Meninggalkan saya di Lounge C dan perlu melacak dan melaporkan ke Lost n Found sendirian.
Secara keseluruhan Penerbangan EK323 di pesawat luar biasa, terlepas dari kasus di Airport.

Outbound DXB ke SiN EK354 ditangani oleh tim multinasional. Kabin Pertama Penuh dan FA terlalu banyak beban overload dalam bekerja, dapat dimengerti mereka tidak bisa terlalu penuh perhatian, tetapi masalahnya adalah sikap FA.
Ada seorang penumpang saat Take Off meletakkan kaki telanjang nya di atas meja di dalam Cabin seat kelas F-nya. Saya memanggil pramugara bernama Martin, seorang pria dari Ceko, berharap Martin untuk mengingatkan penumpang. LUAR BIASA Martin mengatakan itu adalah Kebebasan dan di dalam cabin, jadi Martin pergi dan tidak melakukan apa-apa. Suite dan pintu kabin sepenuhnya dibuka oleh sistem saat lepas landas, dan bau kaki dapat mengedarkan bau di dalam ruangan tertutup dengan 12 penumpang.
Sebelum mendarat, saya mengobrol dengan Martin tentang hal ini, dan dia menjawab bahwa saya harus berbicara dengan orang itu secara langsung. Itu adalah jawaban paling keterlaluan yang saya dengar sepanjang hidup saya di industri jasa (hotel dan pesawat); saya mengobrol dengan Kepala Purser juga tidak banyak berubah.

Secara keseluruhan, ringkasan saya = Emirates First menang di Hard product, interior, kursi dan makanan. Tingkat layanan atau Soft Product tergantung pada tim Pramugari nya. Keputusan saya mulai sekarang untuk rute yang menawarkan maskapai berbasis Asia vs Emirates, saya pasti akan memilih Maskapai berbasis Asia. Tidak ada maskapai yang bisa mengalahkan keramahan maskapai berbasis Asia, contohnya Singapore Airline, JAL atau ANA.

Related Articles

Review SQ Suite A380

Posted on behalf n consent of Original Author Elena Bensawan ; YT @ThePassionateFlyer Halo semuanya, kabar baik untuk kalian semua.🙏🏻🌸 Izinkan saya untuk berbagi pengalaman penerbangan saya baru-baru ini dengan suite A380 SQ yang luar biasa. Saya bertemu dengan tim...

Status AccorPlus anda terus ke 2023

Status AccorPlus anda terus ke 2023

Accor sejak 14 Oktober 2021 telah memutuskan untuk memperpanjang tingkatan Tier Status Accor Live Limitless (ALL) selama 12 bulan hingga 31 Desember 2022, karena tantangan yang dihadapi anggota mereka karena pandemi.Accor menawarkan untuk memberikan Roll Over...

Indonesia launch e-VOA online application for Foreigners

The Directorate General of Immigration at the Ministry of Law and Human Rights has tested the electronic visa on arrival (e-VOA) system. This service innovation is presented to support the activities of the G20 Summit or Summit while facilitating the arrival of...

Stay Up to Date With The Latest News & Updates

Get on our Forum!

Meet our friendly discussion forum and get all the information you need

Join Our Newsletter

 

Follow Us

Take some time to discover our social media