Review Flight Singapore Airline to Hanoi Vietnam and back, Business class A350 and B777

Written by MilesGuru

June 8, 2022

Pembaca MG, kali ini penulis akan membahas pengalaman terbang Business Class bersama maskapai Singapore Airlines untuk Rute Jakarta – SIngapore – Hanoi dan sebaliknya. Penerbangan menuju Hanoi terdiri dari dua Leg yakni Jakarta – SIngapore (SQ 951) dan Singapore – Hanoi (SQ194). Sementara penerbangan pulang juga mencakup dua Leg yakni Hanoi -Singapore (SQ191) dan Singapore- Jakarta (SQ950). Sehingga total ada empat penerbangan flight yang akan kita bahas dalam tulisan ini.

Review Flight SQ 951 Rute CGK-SIN

Ini merupakan penerbangan pagi jam 5 dengan pesawat Boeing 777; sebenarnya penulis kurang menyukai penerbangan subuh begini karena susah untuk menikmati Fasilitas Lounge. Alhasil penulis terburu-buru sehingga tidak sempat berlama di Lounge Saphire, sekilas menu juga sangat standar.

Kursi cabin Business pesawat B777 terasa luas, dengan konfigurasi 1-2-1. Hanya saja tidak ada perbedaan antara Row Ganjil dengan Genap; semua Kursi akan berdekatan dengan Lorong Aisle. Berbeda dengan Airbus yang ada perbedaan Ganjil Genap, dimana kursi Ganjil akan lebih dekat dengan Jendela dan ada meja kecil untuk menjaga jarak dengan Lorong Aisle.

Colokan Charger dan Wifi tersedia.

Menu makanan untuk penerbangan pagi adalah Breakfast sehingga tidak tersedia pilihan Wine dan Alkohol. Tetapi penulis ditawarkan welcome drink, sehingga sempat memesan Singapore Sling yang ada kandungan Alkohol dari Gin.

Sebenarnya ada fitur Book The Cook untuk memilih menu spesial tetapi penulis lupa sehingga hanya bisa memilih Menu Reguler dari Tiga Opsi yang disediakan. Pilihan jatuh kepada Bakmi Seafood / Seafood Noodle dan rasa cukup biasa, standar microwave; tetapi masih lebih baik dari penerbangan Pulang yang nanti akan saya ceritakan di bawah ini.

Secara umum pelayanan dalam Cabin untuk Flight SQ951 cukup bagus dan cepat; pramugari cukup beberapa kali menyapa dan memberikan servis di luar menyajikan makanan.

Review Flight SQ 194 Rute SIN-HAN

Ini merupakan penerbangan utama yang dinantikan penulis. Dari penerbangan pagi tiba di Changi sekitar jam 9 waktu setempat dan harus menunggu jam 2siang untuk melanjutkan penerbangan ke Hanoi.

Penulis sempat berusaha minta ikut jadwal pesawat yang lebih awal tetapi mendapat jawaban bahwa ada resiko tidak mendapatkan makanan dalam penerbangan jam 9an ke Hanoi karena semua catering pesawat telah dimasukan ke dalam pesawat yang sebentar lagi lepas landas menunggu Boarding saja. Maka penulis memutuskan tetap dalam jadwal pesawat awal jam 2an.

Penantian untuk penerbangan cukup lama tetapi tidak berasa karena penulis berada di SIlverKris Lounge Changi yang khusus untuk kelas cabin Business. Saat ini member KF Gold yang tidak terbang dengan cabin Business sudah dipisahkan ke Gold Lounge, sehingga kapasitas SKL (SilverKris Lounge) sudah tidak ramai seperti sebelumnya, yang justru bagus agar kita mendapat ketenangan. Penumpang kelas cabin First juga sudah mendapatkan Lounge tersendiri di Changi yang baru saja dibuka, sehingga SKL benar2 hanya terisi oleh penumpang cabin Business.

Penulis berkesempatan mencoba Shower Mandi di SKL dan sangat menyegarkan bagi penumpang yang belum sempat mandi saat subuh ataupun sudah gerah karena menempuh perjalanan seharian. Fasilitas Shower patut di acungkan jempol, tapi review SKL akan kita bahas di artikel lain.

Saat jam mendekati pukul 2 siang, semua penumpang bersiap Boarding dan penumpang kelas PPS/First dan Business diberikan kesempatan untuk Boarding terlebih dahulu. Tetapi kemudian pesawat mengalami delay hampir 30menit karena cuaca dan alasan teknis. Hal ini jarang terjadi pada SIA yang selalu on time, maka kejadian ini cukup mengganggu apalagi penulis berencana melanjutkan dengan penerbangan domestik di Hanoi. Nantikan artikel penulis untuk penerbangan Domestik dengan VietJet pada tulisan berikutnya.

Setelah boarding mari kita membahas Kursi cabin Business pesawat jenis Airbus A350 yang terasa lebih sempit sedikit dibandingkan dengan kursi Boeing777 tetapi memberikan privasi lebih. Konfigurasi kursi juga 1-2-1 tetapi ada perbedaan untuk Kursi Baris Ganjil dari Kursi Baris Genap, yang mana Kursi Baris Ganjil akan lebih dekat ke Jendela dan terdapat meja kecil memberikan jarak dengan Lorong Aisle, sehingga terasa lebih aman untuk Social Distancing. Sebagai catatan penulis membahas Kursi yang berada di Tepian Pinggir, dan bukan Kursi bagian tengah.

Makanan untuk penerbangan SQ194 menuju Hanoi terasa sangat prima, dan menyajikan menu Dinner sesuai jam penerbangan nya. Tersedia pilihan Wine Alkohol bahkan Champagne. Penerbangan dengan durasi hampir tiga jam ini meberikan kesempatan waktu untuk disajikan Appetiser hidangan pembuka semacam Salad dan Garlic Bread. Dan sebagai Menu Utama penulis memilih Roasted Chicken Breast yang sangat lembut. Dari empat penerbangan, penulis memberikan skor tertinggi untuk penerbangan SQ194.

Pelayanan dalam penerbangan ini juga cepat dan ramah; pramugari semua terlihat profesional dan cekatan. Secara umum, penerbangan ini mendapatkan skor terbaik di antara empat Leg penerbangan kami ke Hanoi dan kembali.

Review Flight SQ191 rute HAN-SIN

Jadwal penerbangan ini seharusnya berangkat 1245 siang dari Hanoi menuju Singapura, tetapi mengalami delay keterlambatan karena Cuaca pesawat dari Singapura terhambat dan tiba di luar jadwal. Alhasil penerbangan di mundurkan ke pukul 1300 dan secara aktual baru Take Off pukul 1326.

Penulis cukup bersyukur ada Delay sehingga bisa menikmati Lounge Song Hong dalam waktu yang cukup sempit. Pembahasan mengenai Lounge bisa di baca di artikel terpisah link berikut ini.

Setelah Boarding, kembali kita mengamati Kursi A350 cabin Business yang sudah kita bicarakan sebelumnya di atas. Kursi Baris Ganjil akan memberikan jarak lebih dari Lorong Aisle dan lebih dekat dengan jendela; sementara Kursi Baris Genap akan lebih dekat ke Lorong Aisle dan ada meja kecil sebelum ke Jendela. Sekali lagi konfig 1-2-1 dengan fokus Kursi Tepian Pinggir yang kita bicarakan.

Makanan untuk penerbangan kali ini penulis telah memilih saat check in Online; dan pilihan jatuh kepada Ikan Steam Barramudi Fillet. Namun setelah disajikan, penulis merasa Taste nya sangat Tawar seakan tanpa Garam dan MSG/micin. Sehingga penulis meminta untuk di gantikan dengan menu lain dan mendapatkan Seafood Vermicelli (Bihun Seafood) yang setidaknya ada Cita Rasa di lidah tidak tawar seperti sebelumnya. Akan tetapi makanan ini tetap tidak sebagus Roasted Chicken Breast dalam penerbangan SQ194 yang benar berkualitas Chef Restoran.

Colokan charger dan Wifi tersedia untuk penumpang kelas Business; amat disayangkan koneksi internet tidak tersedia untuk beberapa spot perjalanan. Penulis sempat menanyakan kepada pramugari dan mendapat jawaban bahwa ada Blank Spot dari Satelite.

Secara keseluruhan penerbangan SQ191 cukup bagus, dan pramugari setelah diminta, memberikan Amenity Pouch Bag branded PENHALIGONS.

Review Flight SQ950 rute SIN-CGK

Ini merupakan penerbangan subuh dari Singapura menuju Jakarta yang seharusnya pukul 0610 tetapi delay dan mundur ke pukul 0640 dan aktual take off pukul 0700. Melihat statistik SIA untuk penerbangan ini Tiga dari empat Leg mengalami Delay, cukup mengganggu reputasi SIA yang selalu on time. Belakangan penulis mendengar dari Blogger penerbangan lain bahwa SQ mulai memperkenalkan istilah Re-Time versus kata Delay, demi untuk menghapus bahwa SQ mengalami Delay dalam buku statistik nya.

Jenis pesawat Boeing 777 memang memberikan Ruang lebih lapang untuk Kursi Business tetapi sekali lagi tidak ada meja kecil sebagai penjaga jarak antara penumpang dengan Lorong Aisle; hal ini cukup berpengaruh saat Boarding karena ada sebagian penumpang Econ yang di arahkan melewati cabin Business. Saat traffic antrian penumpang Econ agak panjang di Lorong, akan berasa kurang privasi dengan kita penumpang Business yang lagi duduk di kursi. Hembusan angin saat orang lewat akan terasa dan dianjurkan saat itu penting memakai masker.

Untuk penerbangan ini, penulis mencoba Fitur Book The Cook saat check in online dan memilih Singapore Chicken Satay. Namun amat sangat mengecewakan saat disajikan, daging sate terasa Keras sekali, secara Rasa juga sangat kurang berselera. Kualitas satay sangat parah dan menurut penulis kurang pantas disajikan untuk cabin Business. Penulis meminta Menu lain dan mendapatkan Seafood Noodle. Tetapi makanan ini juga terasa sangat tidak Fresh, udang dan sebagai nya terasa sudah over-cook lembek dan tidak plum ranum seperti penerbangan saat menuju Singapura.

Penulis memberikan feedback kepada dua pramugari yang melayani pembagian makanan bahwa Kualitas Makanan nya kurang layak untuk kelas Business dan dijawab akan disampaikan kepada kepala kru atau Purser; menjelang akhir penerbangan sebelum persiapan mendarat Purser melewati kursi saya dan melirik sekilas untuk menilai penampilan saya. Pakaian saya casual dan memang saya memilih Baju Kaos sporty yang tidak menyerap keringat ketimbang berpakaian bisnis model jas.

Setelah melirik saya, purser tidak berhenti dan melanjutkan berjalan ke belakang pesawat. Tampaknya dia memutuskan untuk tidak mengambil Feedback direct face to face dengan Kertas yang telah dia bawa di tangannya. Bagi saya tidak mengapa dan juga saat mendarat ada email dari Vice President SIA ke inbox saya yang meminta Feedback yang langsung saya tuliskan mengenai Kualitas Makanan yang kurang layak dan hanya berkelas Economy. Suatu penurunan untuk maskapai sekelas SQ.

Secara keseluruhan, penerbangan SQ950 rute SIN-CGK mendapatkan skor terendah dari empat Leg penerbangan yang dijalani penulis. Kualitas makanan yang parah, kecekatan pramugari dan purser yang kurang, dua hal tersebut berkontribusi pada skor yang rendah.

Penerbangan SQ194 merupakan leg penerbangan terbaik yang dialami penulis dalam perjalanan kali ini. Semoga SIA kembali meningkatkan kualitas sesuai reputasi nya sebelum Covid. Mungkin saja vendor supply makanan baru saja ditunjuk atau baru mulai aktif beroperasi lagi sehingga tidak semua penerbangan SQ mendapatkan Kualitas makanan yang sejati nya. Tetapi makanan dalam fitur Book The Cook harus mendapatkan perhatian lebih karena ini ditonjolkan SQ sebagai Penawaran Unik nya.

Bagaimana pengalaman anda setelah pandemi terbang bersama Singapore Airlines? Silakan berikan komentar anda di kolom di bawah ini. Salam Traveling !

Related Articles

Review SQ Suite A380

Posted on behalf n consent of Original Author Elena Bensawan ; YT @ThePassionateFlyer Halo semuanya, kabar baik untuk kalian semua.🙏🏻🌸 Izinkan saya untuk berbagi pengalaman penerbangan saya baru-baru ini dengan suite A380 SQ yang luar biasa. Saya bertemu dengan tim...

Status AccorPlus anda terus ke 2023

Status AccorPlus anda terus ke 2023

Accor sejak 14 Oktober 2021 telah memutuskan untuk memperpanjang tingkatan Tier Status Accor Live Limitless (ALL) selama 12 bulan hingga 31 Desember 2022, karena tantangan yang dihadapi anggota mereka karena pandemi.Accor menawarkan untuk memberikan Roll Over...

Indonesia launch e-VOA online application for Foreigners

The Directorate General of Immigration at the Ministry of Law and Human Rights has tested the electronic visa on arrival (e-VOA) system. This service innovation is presented to support the activities of the G20 Summit or Summit while facilitating the arrival of...

Stay Up to Date With The Latest News & Updates

Get on our Forum!

Meet our friendly discussion forum and get all the information you need

Join Our Newsletter

 

Follow Us

Take some time to discover our social media